Sawi Pagoda: Sayuran Unik Kaya Nutrisi

Sawi pagoda adalah salah satu varietas sawi yang memiliki bentuk unik menyerupai pagoda bertingkat. Selain tampilannya yang menarik, sayuran ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan serta mudah dibudidayakan di berbagai kondisi iklim, khususnya di Indonesia.

Mengenal Sawi Pagoda

Sawi pagoda dikenal juga dengan nama Tatsoi atau Rosette Pak Choi dalam perdagangan internasional. Tanaman ini berasal dari Asia Timur dan kini mulai banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Ciri-ciri Tanaman

Ciri khas utama sawi pagoda adalah daunnya yang berbentuk bulat dan bertumpuk seperti pagoda, berwarna hijau tua mengilap. Tekstur daunnya lembut, sedangkan tangkai daunnya renyah. Tanaman ini tumbuh rendah dan membentuk roset (setangkai daun membulat seperti bunga).

Kandungan Nutrisi

Sawi pagoda sangat kaya akan nutrisi, antara lain:

  • Vitamin A, C, dan K
  • Kalsium dan zat besi
  • Antioksidan alami
  • Serat pangan

Dengan kandungan tersebut, sawi pagoda sangat bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan tulang, serta melancarkan pencernaan.

Manfaat Mengonsumsi Sawi Pagoda

Menjaga Kesehatan Mata dan Kulit

Kandungan vitamin A dan antioksidan membantu menjaga kesehatan mata serta memperbaiki jaringan kulit. Ini membuatnya cocok dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari diet sehat.

Meningkatkan Sistem Imun

Vitamin C dalam sawi pagoda berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi.

Membantu Proses Detoksifikasi

Serat dan senyawa fitokimia dalam sawi ini membantu tubuh mengeluarkan racun secara alami dan menjaga fungsi hati.

Cara Mengolah dan Menanam Sawi Pagoda

Sawi pagoda dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dari ditumis, direbus, hingga dijadikan campuran salad. Rasanya cenderung ringan dan sedikit manis, cocok dikombinasikan dengan bahan lain.

Tips Menanam

  • Gunakan tanah gembur dan kaya humus.
  • Tempatkan di area yang mendapat sinar matahari cukup.
  • Siram dua kali sehari dan hindari genangan air.
  • Panen bisa dilakukan 30–40 hari setelah tanam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *