Buah rambusa mungkin belum sepopuler buah tropis lainnya, namun di kalangan pecinta tanaman liar, rambusa dikenal sebagai buah eksotis yang memiliki segudang manfaat. Buah ini berasal dari tanaman rambusa (Passiflora foetida), yang masih satu keluarga dengan markisa. Tanaman ini tumbuh liar di banyak tempat, seperti ladang kosong, pinggir jalan, atau tepi hutan, dan sering dianggap gulma. Padahal, buahnya menyimpan potensi gizi dan kesehatan yang luar biasa.
Ciri-ciri Buah Rambusa dan Tanamannya
Tanaman rambusa adalah tanaman merambat yang memiliki batang kecil dan daun berbentuk menjari, mirip seperti daun pepaya namun lebih kecil. Salah satu ciri khas rambusa adalah bunganya yang cantik, berwarna putih keunguan dan menyerupai bunga markisa. Buah rambusa berbentuk bulat kecil, berdiameter sekitar 2–3 cm, dan terbungkus oleh jaring pelindung berupa rambut halus seperti sangkar.
Saat masih muda, buah rambusa berwarna hijau, lalu berubah menjadi kuning atau oranye terang ketika matang. Di dalamnya terdapat biji-biji kecil yang terbungkus lendir berwarna oranye, dan memiliki rasa manis-asam yang menyegarkan. Meski ukurannya kecil, rambusa sangat disukai anak-anak di pedesaan karena rasanya yang unik dan mudah ditemukan di alam bebas.
Habitat dan Penyebaran
Tanaman rambusa mudah ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk hampir seluruh wilayah Indonesia. Ia tumbuh subur di tanah yang gembur dan terbuka, serta sangat cepat menyebar karena bijinya mudah tumbuh dan tanaman ini mampu memanjat pohon atau pagar dengan cepat.
Rambusa bisa hidup di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Karena kemampuannya beradaptasi, tanaman ini sering dianggap liar, padahal sebenarnya sangat potensial untuk dimanfaatkan, baik buahnya maupun bagian lain dari tanaman.
Manfaat dan Kandungan Buah Rambusa
Buah rambusa kaya akan antioksidan, vitamin C, dan serat. Kandungan ini membuat rambusa sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, dan menangkal radikal bebas. Selain itu, lendir pada buah rambusa mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai anti-inflamasi dan antibakteri.
Dalam pengobatan tradisional, berbagai bagian tanaman rambusa digunakan untuk menyembuhkan luka, meredakan batuk, hingga mengatasi gangguan tidur. Daunnya sering dijadikan ramuan herbal untuk menenangkan saraf, sedangkan akarnya dipercaya memiliki efek penenang alami.
Potensi Pengembangan Tanaman Rambusa
Meskipun rambusa masih dianggap tanaman liar, sebenarnya buah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara komersial. Rasa buahnya yang unik bisa diolah menjadi sirup, selai, atau camilan sehat. Di beberapa negara, ekstrak tanaman rambusa sudah mulai dimanfaatkan dalam industri farmasi dan kosmetik karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
Namun, karena masih minim penelitian dan pengembangan, rambusa belum banyak dibudidayakan secara profesional. Dengan pendekatan yang tepat, rambusa bisa menjadi salah satu buah lokal unggulan yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.