Buah maja mungkin tidak sepopuler mangga atau durian, namun buah ini memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi di Indonesia. Bahkan, nama “Majapahit” yang terkenal dalam sejarah Nusantara diyakini berasal dari buah ini—gabungan dari kata “maja” dan “pahit”. Meski rasanya pahit, buah maja menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan dan kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
Ciri Fisik dan Karakteristik Buah Maja
Bentuk dan Penampilan
Buah maja (Aegle marmelos) berbentuk bulat dengan diameter sekitar 10–15 cm. Kulitnya tebal, keras, dan berwarna hijau saat muda serta berubah menjadi cokelat keabu-abuan saat matang. Bagian dalam buah terdiri dari daging berwarna kuning-oranye yang lengket, dengan aroma khas dan rasa yang cenderung pahit. Karena kulitnya sangat keras, buah ini tidak bisa dibuka dengan tangan kosong dan biasanya perlu diketuk dengan benda keras.
Tanaman Tahan Kering
Pohon maja sangat kuat dan tahan terhadap kekeringan. Tanaman ini tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan kering seperti di sebagian wilayah Jawa dan Bali. Tingginya bisa mencapai 10–15 meter dengan daun rimbun dan bunga kecil beraroma harum. Selain buahnya, bagian lain dari pohon maja juga dimanfaatkan, termasuk daun, kulit batang, dan akar untuk pengobatan herbal.
Manfaat Kesehatan Buah Maja
Menyehatkan Saluran Pencernaan
Salah satu manfaat utama buah maja adalah untuk kesehatan pencernaan. Buah ini dikenal mampu mengatasi masalah seperti diare, sembelit, dan gangguan lambung. Daging buahnya mengandung serat alami serta senyawa antibakteri yang dapat membantu menyeimbangkan flora usus dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan.
Kaya Antioksidan dan Detoksifikasi
Buah maja mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan fenol yang membantu tubuh melawan radikal bebas. Selain itu, buah ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk detoksifikasi hati dan ginjal. Air rebusan daging buah maja dipercaya mampu membersihkan racun dari tubuh secara alami.
Mengontrol Gula Darah
Dalam pengobatan Ayurveda, buah maja digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Kandungan serat dan senyawa bioaktif di dalamnya dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh, sehingga baik untuk penderita diabetes tipe 2.
Cara Mengolah dan Mengonsumsi Buah Maja
Ramuan Herbal dan Jamu
Karena rasa buah maja cenderung pahit, jarang dikonsumsi langsung. Namun, buah ini sering diolah menjadi ramuan tradisional atau jamu dengan cara direbus bersama air dan rempah-rempah. Minuman ini biasa diminum untuk mengatasi gangguan pencernaan atau menjaga stamina tubuh.
Dijadikan Manisan atau Dodol
Di beberapa daerah, buah maja juga dijadikan manisan atau dodol. Proses ini biasanya dilakukan untuk mengurangi rasa pahit dan membuatnya lebih bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Manisan maja yang telah difermentasi memiliki rasa unik, sedikit pahit namun legit, dan bisa menjadi camilan sehat.
Bahan Campuran Minuman Tradisional
Air rebusan buah maja sering dicampur dengan bahan lain seperti jahe, gula aren, atau asam jawa untuk menciptakan minuman tradisional penyegar. Kombinasi ini tidak hanya nikmat, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.